Assalamu'laikum semuaaa :-)
Salam bahagia semuanya .
Yang aku mau ceritakan sebetulnya bukan masalah obat lahiriah seperti gambarku di atas .
Ini pengalaman pribadi yg baru saja ku alami. Dimana aku memang lagi ' sakit ' parah. Mungkin sakit yg terparah dalam sejarah hidup ( heuuuu ) , sakitnya memang luar biasa, menyiksa, dan membuat hati patah. hancur , dan berkeping keping ( kok malah kayak lagu dangdut yak ?? )
Jadi intinya , memang kronis lah. Namanya juga penyakit hati, berkaitan dengan hati, susah mau mengatakan. Langkah pertama yg bisa kita duga , adalah dengan cari temen curhat .
Berhasil ngurangin ?
Semakin banyak dosis yg kita pakai utk curhat , semakin meruncing masalah, dan..gak selesai.
Aku jenis orang yang bebal. Kalo belum kena tohok, gak bakal kapok. Aku dah capek melolong lolong minta obat. Hasilnya nihil, karena masih berpikir, kalo aku nyari obat dengan si ini, aku bakal sembuh. Kalo aku pake metode terapi yg ini ,masalahku akan jauh lebih baik.. begitulah degilnya hatiku.
Sampai aku lihat PP kawan yg ini :
Sebetulnya , kalau kita kenal orang orang GISB Holding, kita akan tau bahwa gambar di atas bukan sesuatu yg baru , sebab dalam GISB Holding ini , yg namanya tahajud itu memang sebuah amalan yg hampir semua orang orangnya sangat mengusahakan. Kalo sehari saja bolong sholat Tahajud , maka rasa bersalahnya itu memang hampir sama kalo kita melakukan pencurian ( mungkin malunya orang ketahuan mencuri , sama dengan kayak gini, menurutku ).
Tahajud ini semua dah maklum, bahwa ianya adalah waktu dimana hubungan seorang hamba dengan Tuhan sedang dekat dekatnya , mintalah pada Tuhan saat 3/4 malam, maka Tuhan tidak aka sia siakan permintaanmu.
Memang itu aku tau dah lama. Tapi tau secara ilmu . Sampaiiiilah, Tuhan jadikan aku terdesak mempunyai 'sakit ' kronik tadi . Dimana tanpa sadar, aku selalu menyebut nyebut Allah utk obatkan hatiku, hampir setiap waktu habis shalat, atau ketika tahajud . Aku selalu mintakan obat utk penyakitku itu. Seperti orang sakit yg di kasi obat dr dokter, kurasa . Rajin di minum ( atau terpaksa rajin minum ).
Dan sampai waktunya , aku baru sadar , bahwa penyakitku dah turun stadiumnya . Mungkin dulu memang dah kronik, stadium 4. Sekarang ( kurasa ) dah turun menjadi stadium 2 . ( masih sakit juga , tp gak sampai membawa 'kematian' ).
JAdi yg bisa kuambil pelajaran dr sikap bodohku selama ini , bahwa kita sebetulnya punya senjata yg sangat ampuh, dan juga obat yg sangat mujarab, yg seriiiiing kita lupakan : yaitu kita jaraaang sekali meminta dengan kesungguhan ( dan penuh pengharapan ) kepada Pemilik OBat , yaitu Allah. Aku hanya kenal ilmu, tp gak paham bagaimana mengamalkan. Sampai akhirnya Tuhan pojokkan, sudutkan , hingga gak ada lagi 'tukang obat' palsu yg kumintain tolong utk obatkan sakitku.
Tapi itu baru satu sisi dr "sebuah' penyakitku. penyakit penyakit lain yg kualami, semoga aku bisa mempunyai rasa yg sama utk mengusahakn obatnya dengan kaedah tadi..kan ujung dari semuanya adalah , kita ingin semakin hati kita kuat pada Allah dan RAsul kan..
Tuhan,,, utk kebaikan dirikupun, aku masih berhitung denganMu..
Sedangkan ENgkau selalu mau aku menjadi hambaMu yg baik..
Ampunkanlah hambaMu yg selalunya dzalim ini,
Riritsendi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar