Lautan kerinduan seorang hamba yg Hina...

Salam semuaaaa,

 Kisah ini sangat sangat sangat aku suka ..berapa kali membacanya pun selalu bikin pilu..

Pertama baca waktu buka2 di website senior kita , pak Waskita ( yg sering kujadikan sumber penulisan , hehehe, maaf pak Was.. dan terimakasih  banyak2.. ). Kalian bisa membukanya di : http://www.kawansejati.org/

Banyak referensi kisah2 bagus banget disana . tapi, tentu saja penulisannya gak ancur kayak Rit punya :-p , 

Kisah ini sempat ku bikin skrip film tentang Imam Hasan al Bashri utk TV Ikhwan, tp begitulah, masih ancur banget . semi dokumenter jadinya . Cerita yg harusnya keren malah jd ancur . Huhuhu. Kabarnya dr Jerash bikin juga versi ini , tapi berapa kali minta link nya ke Dhirar Attamimi , gak dapet2 jugak . Qutai bisa minta gak sih ? hei Qutai, baca blog ini kan ? hehehe. pede.

okey , story tellingnya langsung aja yah

Lautan Kerinduan seorang Hamba yg Hina

Al Hasan bin Yasar atau dikenal juga dengan AL Hasan bin Abi Hasan Abu Sa'id Al Bashri dilahirkan pada tahun terakhir kekhalifahan Sayyidina Umar bin Khattab, tahun 21 H (642 M). Keluarganya berasal dari Sabu Misan satu desa yang terletak diantara Basrah dan Wasith.

Mereka pindah ќε Madinah. Ayah Imam Al hasan adalah budak milik sayyidina Zaid bin Tsabit ra, dan ibunya adalah budak milik Ummu Salamah ra , istri Nabi SAW yg bernama Khayyirah. Ummu Salamah ra sering mengutus budaknya tsb utk suatu keperluan sehingga beliaulah yg sering menyusukan imam Al hasan yg waktu itu masih kecil.

Imam al Hasan menhafal Al Qur'an pada usia 12 tahun. Dan tidaklah beliau berpindah dr satu surat ke surat yg lain, kecuali setelah mengetahui tafsir dan sebab turunnya surat tersebut.

Imam al hasan tumbuh di madinah, dan bertemu dgn para sahabat RSAW.
Imam Al hasan di kenal sbg seorang yg sangat pemberani. Jika Al Muhallab bin abi Shafrah hendak memerangi orang2 musyrik, maka imam al hasan yg di kedepankan.

Beliau juga seorang tabi'in yg sennatiasa bersedih karena banyaknya mengingat akhirat.
Abu ja'far bin Ali bin husain berkata : dialah ( al Hasan ) orang yg ucapannya menyerupai perkataan para nabi
Abu burdah bin abi Musa Al'asy'ari berkata : aku belum pernah melihat seseorang yg mnyerupai para sahabat MSAW selain Al hasan

Di suatu masa, IHB mengalami kebingungan dan kegelisahan di dalam dakwahnya. Maka Ia pun berkhalwat di suatu tempat untuk berdoa kepada ALLAH.

 Ketika tertidur ia pun bermimpi dan melihat Rasulullah SAW sedang berdiri dihadapan umatnya. Sosoknya sungguh agung bagaikan purnama yang bersinar. Namun purnama itu sedang menangis di hadapan umatnya

Rasulullah bersabda:  '' Sampai hati kalian berkata kpdku 'kami sdh tidak mampu lg membantumu, wahai Rasulullah' pdahal aku takkan mampu mengatakan ucapan itu pd kalian kelak di hari kebangkitan. Dan airmataku, demi ALLAH telah berlinang mendengar ucapan kalian itu. Sampai hatikah kalian mengatakan kpdku : ' kegembiraanmu sementara hrs dibatasi dulu , wahai Rasulullah' pdahal siang malam kedua tanganku selalu terangkat utk kegembiraan kalian

Sampai hatikah kalian mengatakan kpdku :' kami tak berani mengambil resiko utk membelamu , wahai Rasulullah' pdhal ªķΰ tak pernah peduli akan resiko yg menimpaku utk menolong kalian.
Demi samudera kelembutan اَللّهُ yg memenuhi dadaku, ªķΰ takkan tega memerintahkan kalian utk mengambil resiko dlm membantu urusanku.
sampai hatikah kalian hingga masih takut resiko demi membela panjiku ?’

Ketika seluruh manusia telah berkumpul, masing2 dgn kebingungan, masing2 dgn kesulitan, masing2 dgn ketakutan, maka para malaikat menyingkirkan para manusia utk membuka jalan bagi kelompok besarku. Maka lewatlah ªķΰ dan puluhan ribu pengikutku dgn ϑî payungi panji2 yg bertuliskan namaku.

Datang seorang hamba menyibak barisan malaikat, menjeritkan namaku

‘Ya Rasulallah…Ya Rasulallah…Yaa Rasulallah’

Namun ketika ia berhasil menerobos, kekecewaan merobek hatinya karena Rasulullah telah jauh melewatinya

‘Ya habiballah….Ya Rasulallah ..’

‘Sampaikan salamku pd kekasih hatiku, Muhammad SAW bhwa aku sudah kembali ke tempat yg pantas bagiku, dan sudah tercapai apa yg mjd niatku yakni menegakkan panji-panji beliau, dan siksa neraka akuu relakan bagi diriku, demi tercapainya dambaan hatiku yakni kegembiraan hati beliau '

Kemudian ia pun berbalik dgn seribu kepiluan meninggalkan tempat yg dari td ia berharap dapat menatap wajahku.

Aku pun memanggilnya, ku bentang kedua tanganku sambil tersenyum lebar, dan bersabda ,

''aku takkan melupakanmu wahai fulan..aku takkan meninggalkanmu wahai fulan..aku takkan membiarkan orang merindukanku wahai fulan"

Sampai hatikah kalian menepis tanganku yg terulur kpd kalian. Kutatap wajah kalian sambil berharap, ada  di antara kalian yg akan meringankan kesedihanku''

                                          

Salam bagimu ya Rasul...

Semoga bermanfaat,

Wassalam,

Riritsendi