Rabu, 01 Januari 2014

Tentang sosok Ibu ..





Assalamu'alaikum semua ...
Kamis pagi yg mendung. Terima kabar anak bu Sakinah Hussein meninggal dunia..Izzati, anak kecil kurus item manis yg murah senyum. Beberapa kali ketemu sewaktu di Malaysia.
Dulu Ibu ( Sakinah ) sering cerita dan menjadikan ini satu ikhtibar buat kita bersama utk lebih berhati dalam menjaga anak anak. Walau[un tetap, apapun sebabnya, memang dah TUhan takdirkan Izzati meninggal..

Izzati kecil dulu, memang cukup lasak kata Ibu. Suatu hari, ketika di sekolah, ntah gimana ceritanya dia terjatuh dr meja tivi dalam posisi tengkurap. Pingsan rasanya, dan ketika di bawa periksa ternyata banyak saraf dalam jantungnya yg terputus sehingga dia harus menjalani operasi. Tapi kesini kesini , kondisinya mulai normal dan dia bisa main seperti layaknya remaja normal. Sejak Ibu di pindahkan tugas di MAlaysia, aku memang jarang kontak dengan Ibu lagi, sebab khawatir mengganggu aktifitas Ibu yg memang cukup sibuk.

Terakhir ketemu sewaktu sebulan lalu aku ke Malaysia, Ibu menyusulku ke Rawang, dan kami sempat ziarah ke Bukit Beruntung. Dan seperti biasa, Ibu sibuk cerita ini itu tentang perjuangan, sambil potongkan semua kuku kuku ku yang panjang.


 Begitulah Ibu. Yang belum kenal Ibu, akan menyangkan dia sosok yg garang. Beliau memang jarang bicara, tapi selalu berbuat apa yg bisa di tolong.
Inget banget waktu pertama kali datang ke Bandung, dengan muka jutek, turun dr tangga, ambil semua lap dan bersihkan kaca kafe. Kupaskan bawang dan sayuran. Semua hal yg bisa Ibu tolong, akan Ibu tolong.

Banyak cerita keteladanan yg patut aku belajar darinya. Yg utama, ke istiqamahan Ibu utk bangun jam 3 pagi utk tahajud. Aku yg memang selalu perlu pasang weker BB dan Tab sekaligus , bolor banget kalo urusan bangun malam, sampai Ibu kalo mengejutku bangun , kayak bangunin anak remaja putri, di tarik kaki, di tepok kuat kuat. Padahal udah bangun, cuma seneng aja di perlakukan kayak gitu sm Ibu , hehehe.

Ibu yang gak segan utk masakkan sarapan atau makan siang utk kami kami.
Urusan mengadu, jangan harap kita bakal dapat pembelaan. Ibu bukan jenis yg akan segera merespon kalo ada orang ngadu. Biasanya Ibu akan  diam, cari sumber berita lain dan akan mempertimbangkan apa apa yg akan Ibu respon. Dan seringnya, aku yg mengadu itulah yg kena belasah teruk, huhuhu.

Ibu gak akan segan utk tidur baring dan menginap di rumah kawan kawan staff di pinggiran, makan minum dan berbincang dengan mereka . Sehingga memang kalo ada apa apa, kawan kawan cenderung akan mencari Ibu..

Terakhir kemarin ke Malaysia, sambil cerita cerita ringan, ibu potongkan semua kuku ku, dan pijitkan badanku. Sebab waktu itu aku memang sedang mabok dan muntah terus terusan.

Kalo balik dr Malaysia, ibu akan sibuk cari oleh oleh utk kawan kawan dsni, tudung tudung dsb. Bahkan utk anak anak..
Ibu punya tumor rahim, yg menyebabkannya bleeding hampir setiap waktu. Tapi selama hampir 2 tahun itulah, tiap bulan Ibu ulang alik Bandung- Malaysia demi tugas perjuangan. Aku jarang liat ibu mengeluh. Ibu yang menjaga adab dengan BOD dan ustad2. Ibu yang menguatkan kawan kawan dengan cerita cerita perjuangan. Ibu yang selalu merendah gak ada kepandaian apa apa.
Dari dialah aku belajar, kau tidak perlu menjadi siapa siapa utk berkhidmat kepada sesama manusia..
Dan dari Ibulah aku membuktikan kata kata tn Umar duluuu sekali : jangan pernah menganggap bahwa kita sama dengan kawan kawan m1, mereka atas didikan dan berbagai hal langsung yg tjd di m1, mengalami perkembangan ruh jauh di bandingkan kita. Dan aku membuktikannya pada diri Ibu dan juga beberapa orang yg ku kenal langsung dan tidur baring dengan mereka..

Semoga semuanya mendapatkan Allah dan RasulNya..
Sebaik baik kawan adalah yg bisa menguatkan dan membawa hati kita kepada Allah dan RasulNya.
Tuhan tolong kami semua..
Teriring doa utk Ibu dan keluarga..

Riritsendi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar