Rabu, 01 Januari 2014

Sudah berapakah yg kita punya ?





Assalamu'alaikum semua :-)
Adakah yg ingat tentang taqwa ?
Tentu bukan hanya ingat, tapi itulah matlamat atau tujuan kita sebagai mahluk Tuhan hidup di bumi Allah ini, ya gak ?

Apa sebetulnya taqwa itu ?
Kalo dalam pelajaran jaman sekolah dulu, yg namanya taqwa itu adalah menjauhi segala larangan Tuhan dan menjalankan segala perintah Tuhan.Rada abstrak kan ? dan minim rambu rambu.

Definisi taqwa menurut Abuya Ashaari adalah : kumpulan dari sifat sifat mahmudah atau sifat sifat kebaikan.
Eh, sesimpel itu ?
Haha. Sama sekali gak simpel. Dalam tulisan memang simpel, tapi dalam pelaksanaannya , sangatlah susah. Dalam mengusahakannya pun sangat payah.
Misalkan : kita di ajarkan utk pemurah. Pemurah itu mahmudah, salah satu sifat taqwa. Dalam memberi kita di hadang dengan riya, dan ingin pujian. Itu ujiannya .Itu satu contoh sederhana.
Terus kita jd gak mengusahakannya ? weits, jangan dong. Tetap kita usahakan utk perjuangkan sifat pemurah tersebut, perkara riya dan pengen pujian, kita serah pada Allah dan minta banyak banyak utk kita di luruskan hati denganNya.Ya gak ?
Kata Abuya, jika kita yakin bahwa Tuhan itu pemberi rizki, maka kita akan mudah utk mengusahakan menjadi manusia yg pemurah...rupanya faktor keyakinan hati kita pada Tuhan lagi ya ..

Baiklah, tulisan ini saya buat , inspiring dr kuliah tuan Umar kemarin. Reminder pribadi utk diri sendiri : Jadi, sudah berapa banyakkah sifat sifat mahmudah yg ada pada diri kita ? sudah berapa sifat mahmudah lah yg kita usahakan utk kita perjuangkan dan coba kita kumpulkan, sebagai bekalan, mudah mudahan dari situlah Tuhan akan salurkan keredhaan..
Tuham tolong jadikan kami hamba yg sebenar hamba, dan hiasilah kami dengan sebanyak banyak sifat taqwa dengan keredhaanMu mengiringinya..

Pemurah
Jika kita Yakin bahwa Allah pemberi rizki, kita akan menjadi manusia yg pemurah. perlukah kaya utk menjadi pemurah ? Enggak. Sayidatina Aisyah, Sayidina Ali kwj, adalah contoh peribadi peribadi yg sanggup miskin demi Islam , tapi sangat terkenal karena pemurahnya, walau setiap hari hanya bersedekah dengan setangah butir kurma. Inilah sebaik baik contoh utk ummah...



Redho
Redho ini secara ilmunya, dia setingkat di atas sabar. Jadi redho ini adalah ujungnya sabar. Kan ada tu biasanya orang ngeluh tentang ujian yg membelitnya : saya ini sudah sabar, tapi kan sabar ada batasnya juga .
Memang, sabar ada batasnya, yaitu redha. Hatinya sdh tidak tergugat, apakah Tuhan akan uji, keji atau puji...dia redha dan terima apa saja ketentuan dr Tuhannya. Hmm, tingkat tinggi ini , duh Tuhan..



Berkasih sayang


Ketaatan


RAsa bersama, bekerjasama



Amal bakti



Mengingati mati
Kata Abuya, secerdik cerdik manusia adalah yg banyak mengingatkan akan kematian..




Penyayang



Menghormati yg tua dan mengasihi yg lebih muda 


Tawakkal

Menutup aib orang lain
Pernah denger cerita tentang Rasulullah SAw yg mengatakan bhwa dengan menggunjingkan kawan sama saja dgn kita memakan bangkai ?




                                     selamatkan hati utk keselamatan dunia akhirat..

Dan masih banyak lagi yg lain..
Duhai diri, baru satukah ? atau justru belum ada lagi sifat taqwa dalam diri yg kau usahakan ? sedihnya , sekian lama hidup hanya utk memperkarakan hal hal yg justru tidak ada kaitan dengan keselamatan akhiratmu..

Allah, kami punya hati,
Dengan mengharap keberkatan dr Baginda Rasulullah SAW yg mulia, seluruh keluarganya yg suci dan sahabat sahabatnya yg mulia , tolong syafaatkanlah hati kami menjadi hati yg Engkau kehendaki...dan hati yg Engkau redhai..

Riritsendi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar