Kamis, 02 Januari 2014

( berharap ) akhir yang baik





Pecinta Allah dan Pecinta Dunia

Lumrah berlaku di dalam kehidupan di dunia
Jika seseorang yg cinta dunia itu ternama
Ada glamour, kaya raya ataupun berkuasa
sambutan orang kepadanya hanya sementara

Di waktu tua tenaga sudah tiada berguna
Orang sudah lupa
Dia terpinggir seorang diri
adakalanya kehidupannya sedih sekali
orangpun tak peduli
Apatah lagi selepas matinya
Jarang sekali namanya di sebut orang lagi

Berlainan sekali pecinta Allah
Yang kerjanya untuk Allah
Walaupun sesungguhnya
Ujian menimpa pada mereka berat sekali,
Walaupun begitu
Di masa hidupnya di hormati oleh manusia
Di waktu tuanya pula  apatah lagi
Bahkan walaupun sesudah matinya,
Namanya masih di sebut sebut lagi

Makamnya senantiasa di ziarahi pada setiap hari
Seperti makam para Nabi dan para Wali
Begitulah beda antara 2 golongan manusia
Pecinta Allah
Dan pecinta dunia
Marilah ambil pengajaran darinya..



Assalamu'alaikum semua :-)
Entah kenapa, sehari ini sejak mendengar berita kematian anak Ibu, aku jagi teringat terus tentang kematian. Yang namanya umur, mana bisa di duga.
Kalo Abuya Ashaari selalu bilang : sudahkah di sediakan bekalan utk pergi ke kampung abadi ?
Huhuhu, aku beluuuuum. Aku miskin bekalan. Aku Papa kedana amalan bakti dan amalan baik..

Kalo kata kak Olah kan kita boleh berazam, berazam mau dapat akhir hidup yg baik, yang khusnul khatimah. Dalam keadaan Allah redha ..Semoga Allah ijabah doa dengan keberkatan Rasulullah SAW..

Hidup di akhir zaman seperti ini, siapakah yg bakal bs mempertahankan imannya ? yg bahkan dalam sabda Baginda pun , iman kita setipis kulit bawang, pagi beriman, siang kafir. Tuhan..
Lihatlah di luar sana , orang mati dalam keadaan habis mabuk, orang meregang nyawa dalam keadaan berzina , dan berbagai bagai keadaan kematian yg sungguh mengerikan..Aku teringat pulak dengan Abuya , yg hatinya terlalu halus dalam memikirkan keselamatn semua manusia ,sehingga di kisahkan setiap ada berita kematian, Abuya akan menangis karena bertambah lagi orang meninggal dalam keadaan tidak membawa iman. Duhai mursyidku..






Mengharap kematian layaknya Nabi Nabi yg mulia atau para Wali , itu hal yg berlebihan menurutku. Sebab buatku, tau lah gimana kadar iam kita dan rasa hati kita pada Tuhan yg gak sebanding dengan mereka yg terlalu zauk dengan Tuhan , hingga layak Tuhan beri hadiah dengan akhir kematian yg baik.
Setidaknya , berharap suatu saat Allah akan anugerahkan rasa ( sedikit ) berTuhan, hingga mampu merasa akan perana Tuhan, dan rasa hamba , sehingga mampu merendah diri selayaknya seorang hamba..rindu pada Rasul, sehingga boleh utk mendapatkan syafaatnya..haih, itupun rasanya cita cita yg sangat tinggi sekali..
Tapi gak apalah kita gantungkan azam dan cita cita kita setinggi tingginya , apalagi utk kepentingan akhirat kita. Moga moga dengan begitu, kita makin berusaha utk berubah menjadi orang yg lebih baik dari waktu ke waktu. Aamiin..

Penutupnya ,
Aku teringat pada kisah tentang sahabat Rasulullah SAW. Ada seorang sahabt Rasulullah yg di puji2 oleh sahabat yg lain karena meninggal dalam peperangan bersama Rasulullah. Tapi para sahabat heran, sebab Baginda menyebutkan bahwa dia adalah ahli neraka .. lalu para Sahabt bertanya : Kenapa wahai rasulullah ? Rupanya sewaktu peperangan itu, dadanya ( atau bagian tubuhnya ) tertembus pedang , kerena gak tahan dengan kesakitan yg di dertanya , dia menancapkan pedang itu semakin dalam ( membunuh dirinya sendiri ). Walliyaudzubillah..

Ataukah kita akan semangat mendengar hebatnya hati baja para sahabat pada perang perang bersama Rasulullah ? Sehingga ketika peperangan usai, dan mayat mayat para syuhada itu di kumpulkan, betapa menyayat hati kondisi badan mereka..ada yg sampai mendapatkan brpuluh puluh tusukan pedang, dsb. Apa maknanya ? Begitu hebatnya hati mereka menrindukan syahid sehingga ketika mendapatkan satu tusukan, mereka terus maju berperang , dua tusukan, maju dan terus maju walau dengan badan hampir hancur oleh senjata musuh, hingga syahid menyambut mereka...


Allah....dengan keberkatan mereka, tolonglah tunaikan doa kami untuk terus Kau layakkan kami berjuang menjulang namaMu dan RasulMu, sebagai usaha kami menumpang keberkatan utk keselamatan dunia akhirat kami...

Yang dhaif,
Riritsendi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar