Jumat, 20 Desember 2013

...( surat dari ) manusia langit




Surat dari manusia langit,
Tertulis dr tinta hati yg bening, dan memancarkan kasih sayang akan keselamatan seorang kawan..
20 Desember 2013

" Saya percaya , setiap orang akan di uji masing masing. Belum sempurna iman seseorang itu, jika belum di uji. Kita faham tentang mujahaddah, tentang sabar, tentang redha, tentang tolak ansur, berlapang dada dan memaafkan. Tetapi ternyata faham saja tidak cukup untuk membuatkan kita berhasil melewati saat saat bila kita di uji. Begitu sajalah kemampuan kita sebgai HAMBA Allah.  terlalu lemah.

 Saya yakin Tuhan berniat baik dengan semua yg di aturkan. sedikit demi sedikit saya merasa Tuhan memegang hati saya , hingga Tuhan buatkan hati saya mampu menangis mendoakan..Menjadi pemimpin bukan berarti kita bisa membesarkan diri karena sebenarnya , pemimpin itu adalah khadam kepada rakyat. Manakala menjadi anak buah itu pula ialah perlu memberi sepenuhnya ketaatan kepada pemimpin,walaupun di lihat pemimpin itu mempunyai beribu kelemahan..
Kalau kita yakin bahwa yang sedang mencatur kita ini adalah Tuhan, kita tidak akan takut bila di dzalimi, kita tidak akan takut di kata-katai, selagi kita yakin bahwa Tuhan selalu ada untuk kita.

Tapi yang perlu kita takutkan ialah, kita juga bukan suci dari dosa ,bahkan setiap kesusahan dr Tuhan itu selain ianya adalah ujian, tapi ingatkan lah diri bahwa itu juga ialah teguran Tuhan dan kifarah di atas segala dosa dan kejahatan kita.

Kita tidak berdosa dengan manusia ,tapi jangan sangka kita tidak berdosa dengan Tuhan, justru dosa dengan Tuhan itu lah yg membuatkan kita layak untukdi hina, di sakiti dan di dzalimi. Kita yakin, Tuhan cukup ADIL memperlakukan kita dengan apapun. Kalau setiap manusia melihat semua yg berlaku itu adalah karena kejahatan nafsu kita, insyaAllah tidak akan timbul pergaduhan di kalangan kita.

Mulailah membaiki semua ini dengan merendahkan diri pd Tuhan dan juga manusia, ingatkan diri bahwa kita adalah yg paling berdosa. Tidak mengapa Tuhan uji sedikit kesusahan , tapi maukah kita di uji dengan di cabutnya iman ?

Katakanlah pada Tuhan,tukarkan semua kesusahan ini dengan memberi iman dan taqwa ke dalam hatiku..
Janganlah berharap kita bisa merubah kesalahan orang lain, selagi kita belum mampu merubah kesalahan diri. Kita harus senantiasa merasa bersalah. Bersalah karena terus memenangkan nafsu, tanpa mau melihat apa kata Tuhan kepada hati kita.. Kalaupun ada rasa bersalah, tidak sampai membawa utk merendah diri. Kita mengharap manusia membela kita , tapi tidak berharap pada pembelaan Tuhan.

Tuhan tidak pernah bertindak di atas pendzaliman kita padaNya. Tuhan bisa sabar dgn kita menduakan Tuhan dan lebih mencintai dunia drpd cinta kita pdaNya. Tuhan biarkan saja , tetap memberi kita nikmat tetap memaafkan..

Ujian kita tidaklah seberat ujian nabi nabi dan para Rasul. Padahal mereka itu kesayangan Tuhan. Sabar itu tidak ada batasnya ,penghujung kepada sabar adalah redha. Apakah kita merasa kita lebih pandai membela diri kita lebih dr pembelaan Tuhan ?

Jangan pernah takut menyerahkan nasib pada Tuhan, kita akan mendapatkan sebesar besar pembelaan.
Bila berlaku apa apa ujian, katakanah : Tuhan, aku berbuat ini benar benar karenaMu...dan aku akan buktikan bahwa untukMu, aku sanggup..."


Kepada yang telah mengirimkan surat ini, aku ucapkan terimakasih. Bersama kalianlah , ingin ku habiskan semua yg ada pada diri utk terus bersama Islam yg di wariskan..Keselamatan dan keredhaan Alalh semoga senantiasa bersama kalian, orang2 yg terlalu memikirkan keselamatn dunia akhirat  orang lain..
Terimakasih Tuhan di atas semua anugrah ini .

Riritsendi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar